SinopsisIndra Tauhid alias Ican (Adipati Dolken) berkali-kali berhadapan dengan upaya perjodohan Ibunya, Rosmaida aka Ros (Ratna Riantiarno), pemilik kontrakan. Ia merasa wajib untuk menikahkan Ican yang sudah cukup umur. Ican merasa bahwa menikah belum menjadi prioritasnya. Perbedaan ini kerap memicu adu mulut di antara mereka berdua.
NontonLove for Sale 2 (2019) Layar Kaca 21 Indoxxi Dunia21 Lk21 Layarindo GudangMovie Filmapik BioskopKeren HardSub Indo 1080p 720p 480p
SuntingSunting sumber Lihat riwayat Love for Sale merupakan film drama romantis Indonesia yang dirilis pada 15 Maret 2018 dan disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf. Film ini dibintangi oleh Gading Marten dan Della Dartyan. Film ini merupakan film debut bagi Della Dartyan dan film pertama Gading Marten sebagai pemeran utama.
NontonLove For Sale (2017) Direct by Eiji Uchida. Actors Chihiro Shibata,Kiss Konishi,Yuki Kubota,Atsushi Harada. Love For Sale (2017). Karada O Uttara Sayounara,Karada O Uttara Sayonara . Excellent Films. Japan. Edited Subtitle by 152.46. Nonton Movie Love For Sale (2017) sd Subtitle Indonesia Gratis hanya di REBAHIN.
Lovefor Sale. (2017) Ryoko becomes a reporter for a major newspaper after receiving a master's degree from Tokyo University's graduate program. While concealing her adult video acting experience during her university days, she spends her evenings frequenting "host clubs" with her friend. At the same time, she is in a stimulating relationship
Aspoiled heiress (Lindsay Lohan) suffering from amnesia after a skiing accident lands in the care of a lodge owner (Chord Overstreet) and his daughter. Mama K's Team 4 In the neo-futuristic city of Lusaka, Zambia, four scrappy teen girls join a retired secret agent on a quest to save the world! On a budget.
RHPd. Love For Sale18+Romance, DramaDaftarkuLihatPromo terbatas! Tukarkan vouchermu sekarangSeorang pria lajang dewasa ditantang oleh teman-temannya untuk membawa pacar ke pernikahannya. Ia tidak mau malu dan terpaksa menggunakan situs kencan yang kemudian mempertemukannya dengan seorang gadis yang bisa menemaninya ke pesta lebih banyakSutradara Muhammad Andi Bachtiar Yusuf SiswoPemain Gading Marten, Rukman Rosadi, Adriano Qalbi, Albert Halim, Della Dartyan, Verdi Solaiman
Home Love for Sale 2018 inimopi Trailer Love for Sale merupakan film drama romantis Indonesia yang dirilis pada 15 Maret 2018 dan disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf. Film ini dibintangi oleh Gading Marten dan Della Dartyan. Film ini merupakan film debut bagi Della Dartyan dan film pertama Gading Marten sebagai pemeran utama. Ringkasan Richard Achmad dijuluki jomblo akut karena terlalu lama hidup sendiri. Suatu ketika teman-temannya memberi tantangan padanya “Dua minggu lagi aku akan menikah, bawa pacarmu atau harga dirimu yang kami pertaruhkan.” Maka segala cara diupayakan, sampai kemudian sebuah situs kencan mempertemukan dirinya dengan Arini Kusuma. Kesalahan administrasi membuat Richard terpaksa membiarkan Arini berlama bersamanya, setidaknya selama 45 hari sesuai masa kontrak. Perlahan benih asmara pun tumbuh. Richard terkesan dengan pemahaman Arini pada dirinya, pada hobinya bahkan pada selera makannya. Ia pun jatuh cinta pada Arini. Sesuatu yang tak pernah terjadi selama 20 tahun terakhir. Richard pun melamar Arini untuk selamanya bersamanya - namun Arini pun mendadak pergi tak kembali, dan Richard mencari jati diri dengan caranya. Full Movie kalian juga bisa nonton langsung via google drive jika tidak limit, kalau limit tinggal di download saja Bookmark
Richard Ahmad Gading Marten adalah cowok setengah baya yang masih nyaman menjomblo. Kesibukan menjalani bisnis warisan orangtuanya serta kegagalan masa lalu membuatnya terobsesi dengan status dan penilaian dari orang lain. Suatu hari, ada tantangan dari teman-temannya untuk membawa pasangan ke sebuah resepsi pernikahan. Richard pun mencari segala cara agar mendapatkan seorang kekasih. Salah satunya, masuk ke sebuah aplikasi penyedia teman kencan. Love for Sale mengawali menitnya dengan penampakan yang tidak mengenakan, Richard baru saja terbangun dari tidurnya, berkauskan singlet dan celana dalam gembel, sambil garuk-garuk anunya, laki-laki berkumis dan berperut agak buncit ini berjalan ke ruangan tengah, memutarkan “Hidupku Sunyi”-nya The Mercys di player piringan hitam kesayangan, kemudian berlanjut menyapa tetangga dari balkon rumahnya. Seperti lagu favoritnya yang dia putar setiap pagi, kehidupan Richard memang terbilang sunyi sepi, spesies jomblo akut yang terbiasa dengan kesendiriannya, tidak pernah kemana-mana kecuali nobar bola sama teman satu gengnya. Selesai bekerja di percetakan warisan orang tua, Richard hanya menghabiskan waktu menonton televisi ditemani si Kelun, seekor kura-kura yang katanya berusia belasan tahun. Tantangan untuk bawa pasangan ke sebuah acara kawinan lalu mempertemukan Richard dengan Arini Kusuma Della Dartyan, perempuan yang nantinya tidak saja mengubah hidupnya, tetapi juga membuatnya rasakan jatuh cinta lagi. Uniknya, Love for Sale juga mengandung kritik sosial yang halus ala obrolan warung kopi yang sangat cedas. Ritme penceritaan pun juga terjaga, membuat alurnya begitu nyaman untuk disimak dan dinikmati, senyaman hati Richard yang perlahan-lahan mulai terbuka untuk kehadiran Arini. Love for Sale tidak akan terburu-buru memaksa kita peduli, tapi juga tidak akan banyak basa-basi soal cerita dan cinta, yang pada akhirnya justru membuat kita lari. Film ini tahu cara memberikan kenyamanan, termasuk ketika berbicara soal visualnya yang menggoda dan desain produksi yang digarap seksi. Informasi Love For Sale 2018 Tanggal Tayang 15 Maret 2018 Durasi 1 Jam 40 menit Genre Drama, Romance Bahasa Indonesia Sutradara Andibacthiar Yusuf Penulis Mochammad Irfan Ramly, Andibachtiar Yusuf Pemain Gading Marten sebagai Richard Achmad Della Dartyan sebagai Arini Kusuma Verdi Solaiman sebagai Panji Adriano Qalbi sebagai Jaka Sabrina Rochelle sebagai Mira Rate Bagaimana kah kisah Richard sebagai bos percentakan yang menuai cinta dari aplikasi? Apakah ia benar-benar jatuh cinta kepada Arini? Kalian bisa menontonnya di Aplikasi atau Website pada platform Netflix! Netflix merupakan platform yang memungkinkan para penggunanya menonton tayangan kesukaannya. Tak hanya Love For Sale Kalian bisa menonton film atau series lainnya yang disediakan pada platform ini. Menontonlah dari platform yang resmi tanpa harus merugikan para kru-kru film! Selamat menonton!
“Happiness is when you realize your children have turned out to be good people” Love Inc, yang diperkenalkan dalam Love for Sale 2018 sebagai perusahaan yang menyewakan jasa pacar bohongan untuk para jomblo sekalian, sudah seharusnya dipertahankan sebagai misteri. And so does Arini. Kemisteriusan Arini dan Love Inc membuat film garapan Andibachtiar Yusuf menarik. Diperbincangkan banyak penonton. Beberapa mengatakan Arini jahat’, bahwa filmnya serupa film horor. Della Dartyan langsung melejit, dia bisa jadi poster girl untuk manic pixie yang membuat penasaran para cowok. Padahal kenyataannya bukan begitu; jatuh cinta pada karyawan yang menjajakan status pacar seperti Arini sama aja dengan jika kita baperan ketika disenyumin oleh mbak-mbak manis penjual karcis bioskop. But that’s okay, justru bagus, karena di situlah pesona yang berhasil dihadirkan oleh film tersebut – menjadikannya unik. Setahun kemudian, kita dapat sekuel dari cerita Arini dan Love Inc. Dan sukur Alhamdulillah Yusuf tidak gegabah membongkar tabir yang bakal menghilangkan keunikan tadi. Karena Love for Sale 2 enggak banyak berupa lanjutan kisah dari yang pertama, melainkan lebih banyak memperlihatkan studi kasus’ yang baru terkait keberadaan Love Inc dan kiprah karir’ Arini sendiri. Love for Sale 2 menawarkan lingkungan yang lebih luas. Stake-nya juga menjadi lebih besar, karena bukan hanya satu orang yang bakal jatuh cinta’ dibuat oleh Arini kali ini. Melainkan melibatkan satu keluarga. Tepatnya; keluarga asal Padang Ibu Rosmaida Ratna Riantiarno yang asal Manado kewalahan disuruh berbahasa Minang yang punya tiga anak lelaki. Salah satunya adalah Ican beruntung tokohnya ini diceritakan besar di Jakarta sehingga Adipati Dolken tak perlu turut kewalahan berbahasa Minang, yang belum juga menikah dengan usia yang menginjak tiga-puluh-dua. Maka Ibu Ros terus merongrong Ican untuk segera mencari pasangan. Tapi bukan pasangan yang tak ia suka – seperti istri anak pertamanya, dan bukan pasangan yang karena zina – seperti istri anak ketiganya. Inilah yang membuat Love for Sale 2 menjadi cerita yang bahkan lebih unik daripada film pertamanya. Ini bukan lagi sekadar tentang orang yang kepengen punya pacar sehingga menyewa cewek idaman. Ican log in ke Love Inc dan memesan jasa Arini bukan untuk dirinya sendiri. Melainkan – bertentangan dengan norma dan budaya daerah asalnya – demi sang ibu; supaya ibunya bisa bahagia melihat dirinya punya pasangan. Jadi bisa dibayangkan betapa terenyuhnya mereka nanti jika kontrak Arini selesai; itu pun jika Arini sanggup untuk meninggalkan segitu banyak orang yang merasakan cinta dan balik berkali-kali menyebut “Padang banget” seolah itu menunjukkan karakter yang enggak rasis Film bekerja terbaik ketika cerita fokus kepada Ibu Ros. Ada sense of impending doom yang merayap di balik cerita seiring semakin akrab dan sayangnya Ros kepada Arini. Dan kupikir efeknya lebih kuat terasa karena kita sudah tahu cara kerja Love Inc. Jadi kita mengantisipasi, bersiap-siap dengan apa yang bisa dilakukan oleh Arini yakni pergi begitu saja saat kontrak habis. Pergi tanpa jejak sama sekali. Ini seperti perlakuan pada tokoh Ratih di Perempuan Tanah Jahanam 2019; supaya surprise karakter ini berhasil, maka film mengandalkan kepada keakraban kita dengan Asmara Abigail yang biasanya memerankan karakter jahat yang gila. Sedari materi-materi promo yang dikeluarkan dia sudah dibangun seolah karakter tersebut, untuk membangun antisipasi kita sehingga twist’ tokoh ini menjadi lebih kerasa no pun intended. Love for Sale 2 juga menggunakan cara serupa dengan pembangunan tokoh Arini. Ceritanya butuh kita untuk tahu Arini dan Love Inc sebagai pegangan, yang menuntun kita kepada Ibu Ros karena di film ini beliaulah yang mendapat pengaruh lebih banyak, dia yang bakalan berubah lebih signifikan di akhir cerita. Tapi akan mudah sekali bagi kita untuk terdistract dari inti utama cerita, terutama jika kita belum menonton film pertamanya. Kita akan gampang terjebak menganggap ini sebagai cerita Ican mencari cinta, padahal bukan. Karena film sendiri yang justru mengaburkan kita dari inti tersebut. Dengan membuatnya sebagai sudut pandang Ican pada berbagai kesempatan. Film bergantung banyak kepada reputasi Arini sehingga film ini sendiri teralihkan dan merasa mereka masih perlu memasukkan romansa ke dalam cerita yang tadinya sudah mereka ubah menjadi ke persoalan keluarga; persoalan bentrokan keinginan orangtua dan keinginan anak-anaknya. Cinta di sini seharusnya lebih ke cinta manusia kepada orang-orang yang dianggap keluarga. Orangtua harus belajar untuk memahami apa yang membuat anaknya bahagia. Alih-alih memaksa’ untuk mengikuti kemauannya. Anak-anak tidak jahat ketika mereka berusaha bahagia demi diri mereka sendiri. Orangtua hanya akan menyandera anak-anaknya jika menggantungkan kebahagian mereka kepada anak-anak. Membuat anak-anak mereka menjadi bukan dirinya sendiri. Dan yang paling parah adalah, orangtua jadi tidak akan bisa melihat siapa anak mereka yang sebenarnya, seperti Ros dalam film ini yang awalnya menganggap anak-anaknya bukan orang yang baik – mereka selalu salah di matanya. Seperti film pertama, kisah klien Arini berawal dari sebuah pesta pernikahan. Namun Love for Sale 2 ini banyak bereksperimen dengan kamera. Shot-shotnya tampak lebih dinamis ketimbang film pertama. Pada adegan pernikahan misalnya. Film merekam dengan continuous shot yang membuat kita merasa berada di tengah-tengah pesta, mengikuti Ican – ditempel oleh ibu – yang berkelit ke sana kemari dari kerabat yang menanyakan status relationshipnya. Ini merupakan bagian dari distraksi; film lebih banyak bermain ketika merekam Ican ketimbang merekam ibunya. Padahal jika melihat dari sudut pandang Ican, cerita memiliki banyak kelemahan. For instance; stake cerita jadi nyaris tidak ada. Karena seperti pada tokoh utama Pariban Idola Tanah Jawa alias film terburuk Andibachtiar Yusuf yang kutonton sejauh ini Ican tidak ditulis punya alasan yang kuat, ia tidak tampak pengen punya pacar. Ataupun tidak tampak kesulitan mencari perempuan, saat dia mau. Ican hanya sedikit pemilih karena gaya hidup yang more-Barat dan less-Sumatra. Tidak seperti Richard pada film pertama yang benar-benar ditulis dengan banyak layer, yang dibangun karakternya; begitu penting bagi cerita perihal Richard yang tak pernah meninggalkan rumah. Ican tidak punya semua itu. Maka aneh jadinya ketika film ngotot untuk menonjolkan sudut pandang Ican, sementara cerita akan jauah lebih menarik jika menetapkan fokus kepada ibu. Ican menghubungi Love Inc seharusnya tidak dilihat sebagai plot poin pertama, melainkan sebagai inciting incident yang membuka kesempatan Ibu untuk berubah dengan kedatangan Arini. coba ibu, apa bahasa minangnya “ditinggal lagi sayang-sayangnya?” Sudut pandang bukan hanya melebar kepada Ican, melainkan juga kepada Arini. Cewek ini bukan antagonis. Dia profesional. Lihatlah dia seperti Mary Poppins untuk orang dewasa. Setelah meluruskan hidup orang dan membuat mereka bahagia, Arini pergi. Tapi kali ini film tidak sampai hati. Film sepertinya tidak mau lagi ada yang menganggap Arini jahat’. Maka kini kita dibuat melihat Arini bimbang dan mulai baper sendiri sama keluarga Ibu Ros. Ia diberi waktu untuk menjelaskan sedikit tentang siapa dirinya. Ini seharusnya adalah cerita yang lain, untuk waktu yang lain. Arini pantas mendapat satu film tersendiri untuk itu semua. Tidak perlu dihadirkan nyelip di cerita orang. Menghadirkan pembelaan’ untuk Arini di sini hanya mengganggu keutuhan cerita Ibu Ros yang tentang menemukan kebahagiaan dengan tidak memaksakan dirinya kepada anak-anak. It drags the story out. Membuat film menjadi semakin tidak fokus. Adegan pembuka dan penutup film ini seharusnya bisa dibuang sebab tidak menyumbang banyak selain sebagai teaser. Adik Ican selalu memakai kaos band metal, tetapi lagu yang ia dendangkan dengan gitar malah lagu patah hati jadul dari D’Lloyd yang ngepop. Ini adalah salah satu selera humor film. Cerita memang menyenangkan berkat interaksi tokoh-tokoh yang kadang tampak ajaib’ sebagai penyeimbang drama masalah dalam keluarga. Seringkali juga hadir lewat dialek yang memang dibuat beragam. Namun film yang lebih menitikberatkan pada visual ini membuatku kerap bingung juga dengan suara dialog yang gak sinkron dengan mulut tokoh yang terlihat sangat jelas dan sering terjadi itu apakah bagian dari selera humor pembuatnya atau bukan. Film ini toh memang senang membuat distraksi seperti demikian. Posternya aja seolah membuat Dolken sebagai tokoh utama, padahal bukan. Ini bahkan bukan total romansa seperti yang dijual’ pada materi-materi promosinya. Padangnya juga gak benar-benar terasa, rendang aja absen kok di baralek. Soal cerita, film ini seharusnya bisa menjadi sekuel yang menempatkan cerita pada situasi yang baru. Dia tidak perlu kesusu untuk melanjutkan. Karena seperti yang sudah kita saksikan, film ini jadi tidak fokus karena seperti ingin menceritakan banyak sekaligus The Palace of Wisdom gives 6 out of 10 gold stars for LOVE FOR SALE 2 That’s all we have for now. Jadi, sudahkah ada yang bisa menjawab tebakan pohon apa yang berani’? Apakah tebakan tersebut ada makna yang paralel dengan gagasan cerita, atau hanya sekadar dialog throw-away? Share with us in the comments Remember, in life there are winners. And there are losers. We? We are the longest reigning BLOG KRITIK FILM TERPILIH PIALA MAYA.
love for sale sub indo